Setelah Logo World Cup launching beberapa hari yang lalu dimana FIFA secara resmi telah menunjuk Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014. Kini, Brasil tengah disibukkan untuk mempersiapkan segala fasilitas penunjang perhelatan akbar sepakbola dunia termasuk Logo World Cup 2014.
Terakhir kali, Brasil menjadi tuan rumah pada 1950 silam. Kini kesempatan itu datang kembali. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva tidak ingin merusak kepercayaan yang ditujukan kepada negaranya dan berjanji untuk menyelenggarakan Piala Dunia yang luar biasa.
Setelah melakukan presentasi bersama pihak FIFA di Johannesburg pekan lalu, ternyata masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan oleh pihak penyelenggara.
"Masalah untuk 2014 adalah bandara, bandara dan bandara," ujar Ricardo Teixeira Federasi SepakBola Brasil (CBF) sekaligus ketua panitia penyelenggara.
"Untuk 2014, Brasil akan menginvestasikan infrastruktur lebih dari yang diinvestasikan 30 tahun lalu. Kami tidak ingin menyelengarakan turnamen ini dimana orang-orang pulang dan berkata bahwa pesawat tidak bisa mendarat karena ada lubang di lintasan," jelasnya kepada Soccerway, Senin (12/7).
Lula mengaku, Brasil akan menghadapi kendala terkait kapasitas sama halnya yang terjadi di Afrika Selatan ketika menjadi tuan rumah.
Selain itu, Brasil juga cukup dipusingkan mengenai dana yang diperlukan untuk menunjang segala fasilitas Piala Dunia. Pasalnya dana untuk merenovasi 16 terminal bandara dikabarkan menembus tujuh miliar dolar untuk meningkatkan kapasitas dari 66 persen. Sedangkan untuk renovasi stadion mencapai angka 13,2 miliar dolar.
Diperkirakan, Brasil harus merogoh kocek hingga 624 miliar dolar guna mempersiapkan segala infrastruktur yang digunakan pada Piala Dunia 2014.
Sejauh ini, FIFA telah menyetujui enam dari 12 kota di Brasil sebagai tempat laga Piala Dunia, yaitu Belo Horizonte, Brasilia, Cuiaba, Curitiba, Manaus dan Porto Alegre.
Terakhir kali, Brasil menjadi tuan rumah pada 1950 silam. Kini kesempatan itu datang kembali. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva tidak ingin merusak kepercayaan yang ditujukan kepada negaranya dan berjanji untuk menyelenggarakan Piala Dunia yang luar biasa.
Setelah melakukan presentasi bersama pihak FIFA di Johannesburg pekan lalu, ternyata masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan oleh pihak penyelenggara.
"Masalah untuk 2014 adalah bandara, bandara dan bandara," ujar Ricardo Teixeira Federasi SepakBola Brasil (CBF) sekaligus ketua panitia penyelenggara.
"Untuk 2014, Brasil akan menginvestasikan infrastruktur lebih dari yang diinvestasikan 30 tahun lalu. Kami tidak ingin menyelengarakan turnamen ini dimana orang-orang pulang dan berkata bahwa pesawat tidak bisa mendarat karena ada lubang di lintasan," jelasnya kepada Soccerway, Senin (12/7).
Lula mengaku, Brasil akan menghadapi kendala terkait kapasitas sama halnya yang terjadi di Afrika Selatan ketika menjadi tuan rumah.
Selain itu, Brasil juga cukup dipusingkan mengenai dana yang diperlukan untuk menunjang segala fasilitas Piala Dunia. Pasalnya dana untuk merenovasi 16 terminal bandara dikabarkan menembus tujuh miliar dolar untuk meningkatkan kapasitas dari 66 persen. Sedangkan untuk renovasi stadion mencapai angka 13,2 miliar dolar.
Diperkirakan, Brasil harus merogoh kocek hingga 624 miliar dolar guna mempersiapkan segala infrastruktur yang digunakan pada Piala Dunia 2014.
Sejauh ini, FIFA telah menyetujui enam dari 12 kota di Brasil sebagai tempat laga Piala Dunia, yaitu Belo Horizonte, Brasilia, Cuiaba, Curitiba, Manaus dan Porto Alegre.