Sunday, September 5, 2010

Gedung Baru DPR

Gedung Baru DPRGedung Baru DPR : Rencana pembangunan gedung baru DPR banyak mendapat sorotan, terutama kritikan tajam dari para penentang yang merasa ide ini belum saatnya dan terlalu berlebihan, serta dianggap menyakiti hati rakyat. Para wakil rakyat yang selalu memperjuangkan nasib rakyat itu memang membutuhkan sarana dan suasana kerja yang aman, nyaman dan adem ayem.


Demi menunjang maksimalnya kerja mereka, para wakil kita yang sering terlihat sampai ketiduran saat sidang paripurna, memang membutuhkan sarana gedung yang refresentatif. Salah satunya gedung baru DPR yang rencananya ditunjang dengan segala fasilitas, diantaranya kolam renang,spa, namun kita tidak mendengar adanya pijat plus - plus. Mungkin ide membangun gedung baru DPR semewah itu sebagai gambaran makmurnya bangsa Indonesia. Atau lebih mungkin lagi rencana membangun gedung baru DPR yang exklusif seperti itu berdasarkan nafsu dan selera pribadi para wakil kita.

Jika orang sekelas rakyat biasa berteriak protes menanggapi usulan dan rencana untuk membangun gedung baru DPR RI, yang lengkap dengan fasilitas mewah di dalamnya, paling - paling didengar telinga kiri, keluar telinga kanan atau malah cuma dianggap semilir angin pesisir pantai yang meninabobokan mimpi-mimpi wakil kita.

Namun tidak hanya rakyat kelas emperan yang memprotes rencana pembangunan gedung baru DPR, tak kurang mantan orang no 2 RI, Jusuf Kalla dengan tegas menyatakan sikap kritisnya. Jusuf Kalla menilai, ide pembangunan gedung tersebut dianggap terlalu mewah untuk ukuran kantor pemerintahan di Indonesia.

Apalagi, melihat anggaran yang dialokasikan, mencapai Rp 1,2 triliun, tentu pembangunan gedung tersebut akan menyakiti hati rakyat, mengingat kondisi saat ini kesejahteraan bagi kebanyakan rakyat masih sangat minim.

"Pembangunan itu terlalu mewah. Seharusnya perlu ditinjau ulang lagi. Mengingat banyak hal yang harus dipertimbangkan," ujar JK usai apel siaga Lebaran Palang Merah Indonesia (PMI) di Lapangan Monas, Jakarta. Minggu (5/9/2010).

JK menganggap, ide tersebut terlalu mengada-ada lantaran sepertinya tidak ada persoalan lain yang mendesak dan lebih urgent membutuhkan dana dan pemikiran dibanding gedung baru DPR RI.

Apalagi, ia memandang, gedung DPR yang sudah ada saat ini masih memadai dan cukup besar untuk ukuran kantor anggota legislatif di pusat.

JK membandingkan, kantor Presiden dan Wakil Presiden RI saja tidak lebih besar dari gedung DPR. "Lihat gedung kantor Presiden dan Wapres yang ada sekarang, jauh lebih kecil kan," ujarnya.

Apakah wakil rakyat akan tutup mata, tutup telinga, sekaligus menutup hati - hati mereka ?...Anjing menggonggong, maling tetap berlalu...peribahasa itu sangat cocok jika rencana pembangunan gedung baru DPR tetap dilaksanakan ditengah situasi banyak rakyat Indonesia sembelit karena kelaparan.