Prediksi Belanda vs Uruguay prakiraan dan prediksi formasi serta ramalan skor hasil pertandingan dan bursa taruhan Uruguay vs Belanda ataupun Pasaran Taruhan Uruguay vs Belanda walaupun tidak ada Ramalan Gurita Jerman hasil pertandingan Uruguay vs Belanda atau Prediksi Gurita Paul Belanda vs Uruguay, peramal Gurita dari Jerman. Uruguay harus menutup celah yang ditinggalkan dua pemain pilarnya ketika bentrok dengan Belanda pada laga semifinal Piala Dunia 2010 Afrika Selatan di Stadion Green Point, Selasa waktu setempat atau Rabu (7/7) dini hari WIB.
Uruguay vs Belanda, Ujung tombak Uruguay Luis Suarez menjalani skorsing, dan kapten Diego Lugano, salah satu bek tertangguh sepanjang Piala Dunia kali ini, mungkin absen akibat cedera yang belum juga pulih.
Uruguay juga harus menemukan cara untuk meredam trio serang Belanda, Arjen Robben, Wesley Snijder, dan Dirk Kuyt, agar mampu mengalahkan tim Eropa untuk pertama kali sejak 1970. Tim Eropa terakhir yang bisa ditaklukkan Uruguay yakni Uni Soviet.
Sebaliknya Belanda juga harus waspada dengan tusukan ujung tombak Diego Forlan. Striker Atletico Madrid Spanyol itu terlihat sebagai pemain yang tidak mudah untuk dihentikan.
Pertahanan
Bek sentral Belanda John Heitinga sangat mengenal Forlan, karena sama-sama pernah membela Atletico Madrid selama setahun. Heitinga yang bertandem dengan Joris Mathijsen tidak begitu mengesankan di pertandingan awal, namun kemudian mampu membangun kerja sama yang baik. Duet keduanya menjadi salah satu keunggulan Belanda, yang hanya kebobolan satu gol di pertandingan terbuka, serta dua gol melalui penalti.
Bek kanan Gregory van de Wiel diskors, sehingga digantikan Khalid Boulahrouz yang mampu bertahan dan membantu serangan. Bek kiri sekaligus kapten Giovanni van Bronckhorst sejatinya merupakan gelandang, sehingga dapat berperan pula dalam membantu serangan.
Lini belakang Uruguay hanya kebobolan dua gol sepanjang empat penampilan. Namun, ketidakhadiran Lugano serta bek kiri Jorge Fucile yang terkena akumulasi kartu, menjadi pukulan berat bagi skuat berjuluk La Celeste itu.
Kemungkinan pengganti yakni Mauricio Victorino dan Diego Godin, pemain yang diharapkan pulih dari cedera. Dengan pengalaman tampil minim, keduanya bisa membuat bomber andalan Belanda Robin van Persie leluasa bergerak di kotak penalti.
Bek kanan Maximiliano Pareira cukup cakap bertahan, tetapi tidak banyak membantu serangan. Martin Caceres menjadi pilihan di bek kiri, tetapi cedera musim lalu membuat penampilannya masih belum maksimal.
Lini Tengah
Pertandingan akan ditentukan oleh seberapa bagus gelandang Uruguay meredam trio serang Belanda, Robben, Sneijder, dan Kuyt. Trio serang Belanda yang membuat tim setangguh Brasil takluk 1-2 di perempat final.
Robben bakal mengancam jika diberi keleluasaan menggunakan kaki kiri, karena itu Uruguay harus memetik pengalaman itu dengan memaksanya tetap memainkan bola dengan kaki kanan.
Dengan Nigel de Jong diskors, Demy de Zeeuw menjadi rekan Mark van Bommel di depan lini pertahanan Belanda. Sedangkan peran sentral di sini diberikan kepada bek sayap terutama Van Bronckhorst untuk menusuk hingga memasuki wilayah lapangan Uruguay.
Jajaran gelandang Uruguay bukan merupakan penyerang-penyerang yang tangguh. Mereka hanya mengandalkan inspirator serangan dari pemain muda Nicolas Lodeiro. Pemain yang diusir wasit ketika menghadapi Prancis.
Diego Perez sebagai pekerja keras di lini tengah, lebih banyak bermain kasar. Walter Gargano diharapkan bisa mendistribusikan teknik, didukung Egidio Arevalo yang menjadi playmaker. Alvaro Pareira bakal memberi kekuatan serang dari sisi kiri.
Penyerang
Van Persie selama ini menjadi penyerang tunggal Belanda. Kendati belum menampilkan permainan terbaik, dia menjadi pengalih perhatian bagi pemain belakang lawan. Memberi ruang yang bisa dimanfaatkan trio serang Robben, Sneijder, Kuyt, yang mendukungnya dari belakang.
Forlan menjadi pemain yang bakal merepotkan lini belakang Belanda. Kecepatan, kerja keras dengan kemampuan bagus, serta tendangan jarak jauh apik. Dengan koleksi tiga gol sejauh ini, Forlan menjadi salah satu pemain yang bersinar di Afrika Selatan.
Kecepatan Forlan akan dibantu oleh Edinson Cavani, yang sebelumnya lebih berperan sebagai pemain di belakang dua striker utama. Dia menjadi pengganti Luis Suarez yang menjalani skorsing.
Uruguay vs Belanda, Ujung tombak Uruguay Luis Suarez menjalani skorsing, dan kapten Diego Lugano, salah satu bek tertangguh sepanjang Piala Dunia kali ini, mungkin absen akibat cedera yang belum juga pulih.
Uruguay juga harus menemukan cara untuk meredam trio serang Belanda, Arjen Robben, Wesley Snijder, dan Dirk Kuyt, agar mampu mengalahkan tim Eropa untuk pertama kali sejak 1970. Tim Eropa terakhir yang bisa ditaklukkan Uruguay yakni Uni Soviet.
Sebaliknya Belanda juga harus waspada dengan tusukan ujung tombak Diego Forlan. Striker Atletico Madrid Spanyol itu terlihat sebagai pemain yang tidak mudah untuk dihentikan.
Pertahanan
Bek sentral Belanda John Heitinga sangat mengenal Forlan, karena sama-sama pernah membela Atletico Madrid selama setahun. Heitinga yang bertandem dengan Joris Mathijsen tidak begitu mengesankan di pertandingan awal, namun kemudian mampu membangun kerja sama yang baik. Duet keduanya menjadi salah satu keunggulan Belanda, yang hanya kebobolan satu gol di pertandingan terbuka, serta dua gol melalui penalti.
Bek kanan Gregory van de Wiel diskors, sehingga digantikan Khalid Boulahrouz yang mampu bertahan dan membantu serangan. Bek kiri sekaligus kapten Giovanni van Bronckhorst sejatinya merupakan gelandang, sehingga dapat berperan pula dalam membantu serangan.
Lini belakang Uruguay hanya kebobolan dua gol sepanjang empat penampilan. Namun, ketidakhadiran Lugano serta bek kiri Jorge Fucile yang terkena akumulasi kartu, menjadi pukulan berat bagi skuat berjuluk La Celeste itu.
Kemungkinan pengganti yakni Mauricio Victorino dan Diego Godin, pemain yang diharapkan pulih dari cedera. Dengan pengalaman tampil minim, keduanya bisa membuat bomber andalan Belanda Robin van Persie leluasa bergerak di kotak penalti.
Bek kanan Maximiliano Pareira cukup cakap bertahan, tetapi tidak banyak membantu serangan. Martin Caceres menjadi pilihan di bek kiri, tetapi cedera musim lalu membuat penampilannya masih belum maksimal.
Lini Tengah
Pertandingan akan ditentukan oleh seberapa bagus gelandang Uruguay meredam trio serang Belanda, Robben, Sneijder, dan Kuyt. Trio serang Belanda yang membuat tim setangguh Brasil takluk 1-2 di perempat final.
Robben bakal mengancam jika diberi keleluasaan menggunakan kaki kiri, karena itu Uruguay harus memetik pengalaman itu dengan memaksanya tetap memainkan bola dengan kaki kanan.
Dengan Nigel de Jong diskors, Demy de Zeeuw menjadi rekan Mark van Bommel di depan lini pertahanan Belanda. Sedangkan peran sentral di sini diberikan kepada bek sayap terutama Van Bronckhorst untuk menusuk hingga memasuki wilayah lapangan Uruguay.
Jajaran gelandang Uruguay bukan merupakan penyerang-penyerang yang tangguh. Mereka hanya mengandalkan inspirator serangan dari pemain muda Nicolas Lodeiro. Pemain yang diusir wasit ketika menghadapi Prancis.
Diego Perez sebagai pekerja keras di lini tengah, lebih banyak bermain kasar. Walter Gargano diharapkan bisa mendistribusikan teknik, didukung Egidio Arevalo yang menjadi playmaker. Alvaro Pareira bakal memberi kekuatan serang dari sisi kiri.
Penyerang
Van Persie selama ini menjadi penyerang tunggal Belanda. Kendati belum menampilkan permainan terbaik, dia menjadi pengalih perhatian bagi pemain belakang lawan. Memberi ruang yang bisa dimanfaatkan trio serang Robben, Sneijder, Kuyt, yang mendukungnya dari belakang.
Forlan menjadi pemain yang bakal merepotkan lini belakang Belanda. Kecepatan, kerja keras dengan kemampuan bagus, serta tendangan jarak jauh apik. Dengan koleksi tiga gol sejauh ini, Forlan menjadi salah satu pemain yang bersinar di Afrika Selatan.
Kecepatan Forlan akan dibantu oleh Edinson Cavani, yang sebelumnya lebih berperan sebagai pemain di belakang dua striker utama. Dia menjadi pengganti Luis Suarez yang menjalani skorsing.